Apa Yang Dimaksud Dengan Blockchain di Crypto Currency? Dan Bagaimana cara kerjanya? – Hallo, belakangan ini crypto currency sedang ramai diperbincangkan oleh banyak orang. Tak hanya dibicarakan oleh orang IT saja, akan tetapi orang awam juga. Bagi yang belum tahu, crypto currency adalah aset digital yang menggunakan sistem blockchain. Apakah anda sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan Blockchain dan bagaimana cara kerjanya? Jika belum tahu, yuk kita bahas bersama di artikel saya kali ini.
Pengertian dari Blockchain dan Cara kerjanya
Untuk mempermudah pemahaman anda mengenai sistem blockchain, saya akan memberikan suatu analogi. Kalian semua pasti sudah tahu apa yang dinamakan internet. Jadi anggaplah Blockchain ini adalah sebuah Internet. Jika kita ingin membuka media sosial misalnya Facebook, instagram, twitter, pasti kita membutuhkan koneksi internet kan? Nah, jika kita mengupload postingan atau gambar misalnya di Instagram, maka gambar tersebut akan tersimpan di database atau server dari instagram.
Masing-masing sosial media tersebut, baik itu facebook, twitter, maupun instagram tentu memiliki server mereka sendiri. Karena sosial media tersebut digunakan oleh banyak orang, maka pihak facebook, twitter, maupun instagram harus rajin melakukan maintenance atau perawatan server. Karena jika tidak dilakukan maintenance secara berkala, server tersebut bisa saja down atau mengalami kekacauan. Kalian pasti pernah menjumpai facebook yang lemot atau tidak bisa diakses sama sekali? Nah, itu karena sever mereka sedang down. Itulah yang dinamakan dengan server terpusat (tersentralisasi). Artinya, jika server pusatnya down, maka semuanya akan merasakannya.
Nah, blochain juga mirip seperti itu,
Blockchain adalah sekumpulan atau serangkaian data dan informasi yang dikelola oleh sistem komputer dan terenskripsi (Prinsip kriptografi). Jika masih bingun, mari kita menggunakan ilustrasi.
Pernahkan kalian menonton Naruto?
Kalian pasti tahu bahwa naruto memiliki jurus seribu bayangan. Jika naruto menggunakan jurus tersebut, misal membuat 10 bayangan, maka jika 1 bayangan tersebut di serang oleh musuh, maka bayangan lainnya tidak akan langsung mati. Hal ini agar dia susah untuk dimusnahkan.
Blockchain juga demikian,
Jaringannya tersebar pada jaringan yang aktif dan bersedia menanggung hashpower. Sehingga membuat jaringan bircoin terus berjalan. Diantara jaringan yang aktif ini adalah para penambang atau para miner yang memverifikasi dan menyelesaikan transasi pada Blockchain. Sebagai imbalannya, para miner atau penambang tersebut akan mendapatkan reward setelah selesai melakukan verifikasi transaksi. Misalnya rewadnya berupa bitcoin.
Dengan ada banyak jaringan, membaut blockchain sulit untuk dimanipulasi. Karena setiap transaksi yang dilakukan di blockchain akan dilakukan konfirmasi ke beberapa jaringan. Apabila terdapat suatu kejanggalan atau ketidaksesuaian pada suatu titik/node dan tidak sesuai pada titik/node yang lain pada saat proses konfirmasi, maka transaksi tersebut akan dibatalkan dan kembali seperti semula. Akan tetapi apabila transaksi tersebut berhasil divalidasi, maka transaksi tersebut akan dilanjutkan, sehinggan akan membentuk seperti lantai yang tidak terputus. Itulah mengapa disebut rantai blok (Blockchain).
Kemudian, seluruh informasi tersebut akan terus menyebar dan digunakan sebagai database yang lebih besar lagi. Tidak hanya digunakan untuk melakukan transaksi terkait keuangan, melainkan juga stok barang, pengiriman, hingga kepemilikan terhadap suatu aset fisik lainnya.
Oleh karena itu, blockchain ini disebut dengan sistem yang terdesentralisasi atau sistem yang tidak terpusat.
Karakteristik dari sistem Blockchain
Dengan menggunakan sistem yang terdesentralisasi atau tidak terpusat, Blockchain memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
Sistem yang transparan
Sistem blockchain didesain untuk menyimpan jejak informasi dan transaksi. Informasi dan transaksi yang dilakukan di blockchain pun sangat transparan. Publik dapat melihat keseluruhan transaksi yang dilakukan di blockchain tanpa melakukan login.
Aman dan Hampir tidak mungkin untuk di hack
Dikarenakan terdiri dari banyak jaringan, maka hampir tidak mungkin sistem blockchain itu di hack atau diretas. Mereka membutuhkan puluhan hingga ratusan ribu tenaga komputer untuk menguasai lalu memanipulasi jaringan yang ada. Jadi semakin banyak miner dan staker, kesempatan hacker untuk melakukan hack terhadap blockchain hampir tidak mungkin.
Immuntable (Tidak bisa dibatalkan)
Semua transaksi yang sudah dilakukan pada sistem blockchain tidak bisa dibatalkan. Jadi semisal anda melakukan kesalahan transaksi, maka transaksi tersebut sudah tidak bisa dibatalkan. Yang berarti dana anda akan hilang. Tidak ada yang bisa mengembalikan transaksi tersebut, kecuali orang yang menerima tersebut mengembalikan dan mentransfer balik ke anda. Akan tetapi hampir tidak mungkin untuk mengetahui siapa yang menerima dana anda tersebut.
Proteksi data yang lebih baik
Sistem blockchain mengharuskan setiap transaksi dilakukan verifikasi terlebih dahulu oleh para penambang atau miner sebelum dieksekusi. Struktur database pada blockchain juga bersifat append only. Yaitu hanya bisa menambahkan dan tidak bisa mengedit atau menghapus.
Yak, kira-kira seperti itulah pengertian, cara kerja, dan karakteristik dari blockchain. Dari situ dapat kita simpulkan bahwa blockchain merupakan sistem jaringan yang besar dan memiliki tingkat transparansi dan keamanan yang tinggi. Terimakasih telah berkunjung di www.bloggerkoplo.com. Salam koplo.