close

Pengalaman Berhasil Masuk PKN STAN, Sempat Gagal Sekali (Part III)

[PENGALAMAN] Kisah Perjuangan Diterima Jurusan PAJAK Politeknik Keuangan Negara STAN (PART 3) – Oke, pada part II saya sudah cerita bagaimana saya menjalani Tes Kesehatan dan Kebugaran dan akhirnya tidak bisa lolos ke Tahap Selanjutnya. Yaitu Tes Kompetensi Dasar (TKD). Seteleh mengetahui bahwa saya gagal pada Tes Kesehatan dan Kebugaran PKN STAN, saya memutuskan untuk GAP year terlebih dahulu.

Karena pada saat itu orang tua juga memperbolehkan untuk GAP year. Akan tetapi tetap ada yang harus dipertanggungjawabkan yaitu, tahun depannya saya harus kuliah atau kerja. Penasaran dengan bagaimana keseharianku pada saat GAP year? Yuk langsung baca saja ceritanya.

[PENGALAMAN] Kisah Perjuangan Diterima Jurusan PAJAK Politeknik Keuangan Negara STAN (PART 3)
[PENGALAMAN] Kisah Perjuangan Diterima Jurusan PAJAK Politeknik Keuangan Negara STAN (PART 3)

6 Bulan nyantai, 6 bulan fokus belajar

Oke pada saat Gap Year, pertama saya memperkitaan kapan waktu pendaftaran PKN STAN pada tahun depan. Baru setelah itu saya menyusun rencana apa yang akan saya lakukan ketika GAP Year. Pada waktu itu saya memutuskan untuk bersantai selama 6 bulan. Itung-itung buat istirahat setelah 12 tahun sekolah. Jadi saya menjalani GAP year dengan 6 bulan rileks dan 6 bulan fokus buat belajar SPMB PKN STAN.

6 Bulan fokus belajar SPMB PKN STAN

Singkat cerita, 6 bulan pertama sudah berlalu. Artinya waktu untuk bersantai sudah habis. Jadi saya langsung fokus untuk belajar SPMB PKN STAN. Pertama saya langsung menghubungi teman SMP saya yang kebetulan diterima di PKN STAN pada percobaan pertama. Saya meminjam buku-buku PKN STAN dan Soal-soal pembahasan untuk saya pelajari sendiri.

Setelah itu saya memiliki inisiatif untuk membuat grup Whatsapp sendiri yang saya berinama “BELAJAR TPA USM PKN STAN” dan “BELAJAR TBI USM PKN STAN”. Nah mulai hari itu saya mulai mencari anggota untuk grup yang telah saya buat. Dalam grup itu tiap hari untuk bahas soal dan materi.

Baca Juga :  Pengalaman Mendaftar dan Lolos SPMB PKN STAN (Last Part)

Tidak boleh ada yang spam atau bahas-bahas tidak jelas. Karena tujuan saya membuat grup itu memang untuk fokus belajar. Anggota grup pun sering ada pembersihan (dikick) apabila ada yang melanggar rules atau melakukan spam.

Tujuannya agar anggota grup itu agar fokus untuk sama sama berjuang diterima di PKN STAN. Dalam grup itupun ketika menjawab soal harus disertai jawaban agar kita semua terbiasa dengan soal dan jawaban tersebut.

Mengikuti Tryout-tryout baik online/offline

Selain belajar dari grup yang saya buat, saya juga selalu mengikuti tryout-tryout online gratisan, karena ketika mendekati pembukaan pendaftaran PKN STAN ada banyak sekali tryout-tryout gratisan yang sayang sekali jika saya tidak mengikutinya. Syarat untuk ikut pun mudah, missal hanya dengan share dan follow Instagram.

Banyak sekali tryout-tryout yang saya ikuti. Dari situ saya mendapatkan berbagai tipe soal yang beragam. Bahkan saya juga membeli paket soal pada sebuah penyedia bimbel. Kalau tidak salah ingat paket soalny  ada 25 paket lebih.

Ketika saya selesai mengikuti tryout, saya langsung membahas satu per satu soalnya digrup yang sudah saya buat sampai benar-benar paham. Kegiatan itu saya lakukan setiap hari. Sekitar 1 setengah bulan mendekati pembukaan pendaftaran saya lebih intens dalam belajar.

Baca Juga :  Tips Memilih Jurusan di PKN STAN, Agar Tidak Salah Jurusan

Setiap hari saya mengerjakan 1 paket soal (TPA, TBI, dan TKD). 1 Paket tersebut saya pelajari sampai benar-benar paham. Saya cari cara cepatnya, pokoknya metode paling cepat untuk mengerjakan soal tipe tersebut.

Selain belajar soal melalui tryout-tryout saya juga menulis ulang materi yang ada dibuku, tujuannya agar materi tersebut semakin menempel dikepala. Dan beruntungnya saya juga diberi modul dari bimbel PKN STAN ternama oleh teman saya.

Hal tersebut sangat membantu bagi saya. Setiap ada materi baru saya selalu mencatatnya beberapa kali. Bahkan saya sering menulis ulang catatan saya dari awal agar lebih ingat materinya. Hal itu saya lakukan sampai pembukaan pendaftaran.

Latihan fisik setiap hari

Selain belajar materi, saya juga mempersiapkan fisik untuk tes kesehatan dan kebugaran, latihan fisik ini saya lakukan seminggu minimal 3x Bersama teman-teman seperjuangan. Walaupun beda yang diperjuangkan. Teman saya latihan fisik untuk mendaftar polisi, tentara, dan saya untuk mendaftar PKN STAN.

Latihan fisik yang saya lakukan yaitu Jogging pagi, Jogging Siang, Jogging Sore, Renang, Push up, Pull up, dan sit up. Walaupun tidak saya lakukan semuanya setiap hari. Nah ada hal yang bikin saya jengkel, ketika pendaftaran PKN STAN dibuka ternyata Tes Kesehatan dan Kebugaran ditiadakan. Dalam hati jengkel juga udah setiap hari latihan fisik tapi malah tidak ada di ujiannya. Tapi ada senangnya juga, rangkaian tesnya jadi semakin sedikit. Pokoknya, diambil hikmahnya saja.

Baca Juga :  Adakah Tes Varikokel dan Ambien di Tes Kesehatan SPMB PKN STAN?

Pendaftaran PKN STAN akhirnya dibuka kembali

Singkat cerita, setelah setiap hari belajar materi tes tertulis ujian PKN STAN dan latihan fisik, akhirnya pendaftaran PKN STAN dibuka. Disitu saya sangat senang sekali. Akan tetapi saya tidak langsung mendaftarnya, karena saya tahu diawal-awal pasti banyak sekali peserta yang daftar. Pasti sistemnya akan sangat berat.

Nah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, saya memutuskan untuk mendaftar pada pertengahan tanggal. Dan saya lakukan pada dini hari agar server sepi. Singkat cerita akhirnya saya terdaftar pada SPMB PKN STAN, masih ada waktu untuk mematangkan materi sebelum ujian tertulis dilaksanakan. Pada waktu itu saya terus belajar sampai H-1 ujian tertulis.

Survey lokasi ujian

Mendekati pelaksanaan ujian tertulis, saya dan teman saya melakukan survey ke tempat ujian terlebih dahulu untuk menentukan rute tercepat menuju lokasi ujian dan menghitung estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi. Tujuannya adalah agar waktu hari H saya tidak kebingungan dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Saya juga berangkat lebih pagi mengantisipasi ada hal-hal yang tidak diinginkan. Waktu persiapan pun sudah selesai, sekarang tiba saatnya melaksanakan ujian tertulis (TPA, TBI, dan TKD).

Yak, begitulah keseharian saya menjalani keseharian ketika GAP year. Masih banyak santainya sih, seharusnya bisa dimanfaatkan waktunya. Apakah kalian penasaran bagaimana saya menjalani ujian tertulis SPMB PKN STAN? Tunggu saja di artikel kisah perjuangan diterima jurusan Pajak Part 4. Terimakasih sudah berkunjung di www.bloggerkoplo.com. Salam koplo.

Tinggalkan komentar