[PENGALAMAN] Perjuangan Diterima di Politeknik Keuangan Negara STAN – Pelaksanaan Ujian SPMB PKN STAN – Hallo gaes, bagaimana kalian sudah membaca pengalaman diterima jurusan pajak Politeknik Keuangan Negara STAN part 1, 2, 3 belum nih?
Setelah pada part 3, saya sudah menceritakan tentang bagaimana saya menjalani keseharian selama gap year dan diakhiri dengan survey lokasi ujian Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman ujian saya di SPMB PKN STAN menggunakan Sistem CAT. Oke, kita langsung saja ke ceritanya.
Ujian tertulis SPMB PKN STAN dengan Sistem CAT
Sebelum nya saya sudah melakukan survey lokasi ujian, saya juga sudah menghitung estimasi waktu dan sudah menentukan rute tercepat sampai ke tujuan. Hal itu membuat hati saya sedikit tenang ketika hari H.
Kita langsung saja ke hari H nya. Sebagai informasi saja, ujian SPMB PKN STAN waktu itu sudah menggunakan computer atau CAT. Karena komputernya terbatas, akhirnya ujian dibagi menjadi beberapa hari dan setiap harinya terdiri dari 3 gelombang. Kalau tidak salah ingat, saya mendapat hari ke 3 dan gelombang ke 2.
Pada saat jadwalku ujian, saya bangun pagi-pagi untuk melakukan pengecekan kelengkapan berkas yang dibutuhkan. Walaupun pada malam hari nya sudah saya cek, akan tetapi saya lakukan cek ulang untuk memastikan saja. Kan engga lucu kalau ga bisa ikut ujian gara-gara berkas engga lengkap.
Setelah berkas sudah yakin benar-benar komplit, saya langsung berangkat pagi-pagi ke lokasi ujian walaupun saya dapat gelombang 2 atau sekitar jam 1 siang. Sampai disana, saya sempatkan baca materi yang belum saya hafal agar terefresh kembali dalam otak. Sembari menunggu gelombang 1 selesai, saya melihat lihat skor yang sedang ujian pada layer yang disediakan panitia.
Sebagai informasi saja, ketika kita ujian, skor kita itu ditampilkan melalui layar besar di luar. Disitu banyak sekali orang tua yang mencari-cari nama anaknya untuk melihat skornya. Disitu saya menganalisis berapa skor saingan-saingan saya.
Pelaksanaan ujian CAT SPMB PKN STAN
Setelah agak lama melihat layar nilai, akhirnya saya dipanggil untuk persiapan memasuki ruang ujian. Saya hanya membawa berkas yang dibutuhkan saja, karena pada saat itu alat tulis pun sudah disediakan. Proses memasuki ruang ujian pun juga sangat ketat, kita di cek satu satu untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam pelaksanaan ujian.
Bahkan petugas juga menyensor kita dengan pendeteksi logam. Intinya yang boleh dibawa hanya kartu ujian. Memasuki ruang ujian ada sedikit rasa deg-deg.an ketika melihat banyak sekali computer nyala. Dalam hati “disitulah saya akan bertarung beberapa jam kedepan”.
Setelah semua peserta memasuki ruangan, akhirnya pengawas membacakan tata tertib ujian. Dan ujian pun akhirnya dimulai. Ujian pertama diawali dengan Tes Potensi Akademik (TPA). Setelah saya membaca soal TPA, saya sangat pusing sekali, karena jujur saja, soal yang kudapat Panjang-panjang dan sangat kompleks.
Sangat berbeda dengan tryout-tryout yang kukerjakan sebelumnya. Tapi alhamdulilah saya berhasil lolos dari nilai mati walaupun skornya tidak terlalu tinggi. Pada soal TPA ini saya hanya menjawab soal yang kemungkinan besar benar. Jika saya tidak mengetahui sama sekali, saya kosongi saja. (Belajar dari kesalahan tes tahun lalu).
Setelah ujian Tes Potensi Akademik selesai, lanjut ke ujian Tes Bahasa Inggris. Untuk tes Bahasa inggris ini soal yang saya dapatkan relatif mudah. Akan tetapi ada beberapa soal yang mudah namun saya sempat ngeblank tidak ingat sama sekali materinya.
Saya kasih saran aja, jangan terlalu tegang, karena kalau terlalu tegang, materi yang mudah pun bisa menjadi lupa (Ini saya mengalaminya sendiri). Untuk Tes Bahasa Inggris saya juga berhasil lolos nilai mati. Dan alhamdulilah , nilai yang saya dapatkan untuk tes Bahasa inggris saya kali ini lumayan, sehingga bisa membantu nilai TPA saya yang pas-pasan.
Setelah tes Bahasa inggris selesai, ujian pun berlanjut ke Tes Kompetensi Dasar (TKD). TKD ini terdiri dari 3 jenis soal yaitu TIU (Tes Intelejensi Umum), TKP (Tes Karakteristik Kepribadian), dan Tes Wawasan Kebangsaan. Saya jelaskan sedikit, TIU itu mirip seperti TPA, TKP itu tes kepribadian, yaitu kita dihadapkan dalam suatu kondisi, dan kita disuruh memilih jawaban yang paling tepat.
Disini tidak ada jawaban yang salah, akan tetapi setiap jawaban memiliki bobot poin masing-masing (1, 2, 3, 4, 5) dan yang terakhir adalah TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) ini seperti sejarah dan PKN. Dari ketika jenis tes tersebut yang saya takutkan adalah TWK, karena soalnya benar-benar random dan tidak bisa diprediksi. Akan tetapi saya bisa memberikan saran ke kalian, yaitu usahakan kalian hafal UUD. Karena itu akan banyak bermanfaat sekali.
Ketika saya mengerjakan TKD, urutan saya yaitu TIU, TKP dan terakhir TWK. Sebagai informasi saja, masing-masing jenis soal tersebut juga memiliki nilai mati yang harus dicapai. Kenapa saya memulai dari TIU, karena TIU bagi saya soalnya relative mudah (lebih mudah dari TPA). Setelah itu lanjut ke TKP.
Karena di TKP tidak ada jawaban yang salah. Akan tetapi jangan terlena ya, karena banyak juga yang gagal di TKP. Kemudian yang terakhir adalah TWK. Soal yang paling ku takuti. Disini saya menggunakan waktu yang tersisa untuk mengerjakan soal TWK, saya membaca soal demi soal dengan teliti hingga waktu habis. Ketika timer sudah menunjukan 2 menit terakhir, saya mengecek kembali jawaban saya sudah terisi semua atau belum.
Ingat ya di TKD itu tidak ada nilai minus. Artinya jawab saja semua soal walaupun kamu tidak membaca soalnya. Siapa tahu keberuntungan memihak kita dan jawaban kita benar. 1 menit terakhir, saya sudah tidak menyentuh computer saya. Saya hanya berdoa terus. Target saya hanya satu, yaitu lolos dari nilai matinya saja.
Karena prinsip saya, yang penting lolos dulu TKD nya. Dan pemeringkatannya juga dari nilai TPA dan TBI telebih dahulu. Ketika waktu tinggal 10 detik terakhir saya semakin deg-deg.an dan akhirnya saya mensubmit jawaban saya. Dan alhamdulillah, saya berhasil lolos semua nilai mati. Disitu saya sangat bersyukur sekali.
Singkat cerita, ujian telah selesai, saya cukup puas dengan nilai yang saya peroleh, ketika keluar ruangan banyak peserta yang menangis dan langsung memeluk orang tuanya karena berhasil lulus nilai mati, akan tetapi ada juga yang gagal.
Pada waktu itu suasananya sangat menyentuh hati. Apalagi melihat wajah orang tua ketika saya memberi tahu bahwa saya lulus nilai mati. Setelah beristirahat sejenak saya langsung saja pulang kerumah.
Cukup sampai disini dulu cerita saya kali ini tentang Pelaksanaan Ujian SPMB PKN STAN. Masih ada 1 part lagi yaitu ketika saya memantau nilai hari-hari berikutnya dan pengumuman kelulusan. Baca cerita selanjutnya pada NEXT PART ya. Terimakasih telah membaca artikel saya Tentang Pengalaman Pelaksanaan UJIAN SPMB PKN STAN (PART 4). Terimakasih telah berkunjung di www.bloggerkoplo.com. Salam koplo.